PROFIL GITJ KARANGSARI 2016
A.
GEREJA
DEWASA
1.
NAMA :
GITJ KARANGSARI
2.
ALAMAT :
Ds. Karangsari 4/I Clering, Donorojo
3.
KONTAK :
a.
TELP : 081326658448
b.
Web/FB/lainnya :
http://gitj-karangsari.blogspot.com/
c.
Email
:
gitj.karangsari@gmail.com
4.
JARAK DARI PUSAT KOTA/KAB :
60 KM
5.
POSISI DARI PERMUKAAN AIR LAUT : 3,22 mdpi
6.
PEGUNUNGAN/PANTAI :
Pantai
7.
KOTA/DESA :
Desa
B.
WARGA
JEMAAT (Tidak termasuk pepanthan)
1.
JUMLAH WARGA JEMAAT :
116 jiwa
2.
BERDASARKAN JENIS KELAMIN :
a.
Laki-Laki : 47 jiwa
b.
Perempuan : 57 jiwa
3.
BERDASARKAN BAPTISAN :
a.
Sudah
Baptis : 87 jiwa
b.
Belum
Baptis : 29 jiwa
4.
BERDASARKAN UMUR
a.
Usia
0-05 tahun : 9 jiwa
b.
Usia
6-12 tahun : 8 jiwa
c.
Usia
13-17 tahun : 12 jiwa
d.
Usia
18-24 tahun : 7 jiwa
e.
Usia
25-30 tahun : 5 jiwa
f.
Usia
31-40 tahun : 23 jiwa
g.
Usia
41-50 tahun : 16 jiwa
h.
Usia
51-65 tahun : 22 jiwa
i.
Usia
66- ke atas : 14 jiwa
5.
BERDASARKAN PENDIDIKAN
a.
Tidak
lulus SD :
20 jiwa
b.
Lulus
SD :
8 jiwa :
c.
Lulus
SMP/Sederajat :
8 jiwa
d.
Lulus
SMA/Sederajat :
31 jiwa
e.
Lulus
D3/Sederajat : 1 jiwa
f.
Lulus
S1 :
13 jiwa
g.
Sedang
kuliah D3/S1 :
6 jiwa
h.
Lulus
S2 :
-
i.
Lulus
S3 :
-
j.
Sedang
kuliah S3 :
-
6.
BERDASARKAN PEKERJAAN
a.
Guru
Negeri :
3 jiwa
b.
Suru
Swasta :
9 jiwa
c.
Dosen
Negeri :
-
d.
Dosen
Swasta :
-
e.
PNS :
2 jiwa
f.
TNI/POLRI : -
g.
Karyawan/ti :
10 jiwa
h.
Petani :
2 jiwa
i.
Nelayan :
-
j.
Pedagang :
10 jiwa
k.
Buruh :
25 jiwa
l.
Wiraswasta :
4 jiwa
m.
Lainnya
(dengan keterangan) : 16 jiwa
(IBU RUMAH TANGGA)
7.
BERDASARKAN DOMISILI
a.
0-3
km dari gereja :
116 jiwa
b.
4-7
km dari gereja :
-----
c.
7
km-lebih
(sekecamatan/sekota) : -----
d.
Luar
Kota :
(masih
tercatat sebagai warga) :
13 jiwa
C.
PELAYAN
GEREJA
1.
JUMLAH PELAYAN GEREJA
NO
|
JABATAN
|
JUMLAH
|
KETERANGAN
|
1.
|
PENDETA
|
1
|
-
|
2.
|
PEMBANTU PENDETA
|
-
|
-
|
3.
|
GURU INJIL
|
1
|
EMIRITUS
|
4.
|
PENGAJAR NON JABATAN
|
1
|
-
|
5.
|
ADMINISTRASI
|
-
|
-
|
6.
|
MERBOT
|
1
|
-
|
7.
|
TUKANG KUBUR
|
1
|
-
|
8.
|
LAINNYA (GURU/GURU SM/STAFF PPA/TENAGAMISI/PENDETA
KHUSUS/LAINNYA
|
4
|
GURU SM
|
9.
|
TENAGA ORIENTASI
|
-
|
-
|
2.
PROFIL PELAYAN GEREJA
NO
|
NAMA
|
JABATAN
|
KELUARGA
|
PENDIDIKAN
TERAKHIR
|
LAMA BEKERJA
|
JAMINAN YANG
DIBERIKAN( DENGAN KETERANGAN
|
1.
|
PURWO ABDI WINARNO
|
PENDETA
|
3 jiwa
|
S1 TEOLOGI
|
5 Thn
|
1) Pastori,
2) Gaji,
3) Jaminan
kesehatan (BPJS),
4) Pensiun,
5) kendaraan
dinas.
6) Beras
|
2.
|
SUMADI
|
GURU INJIL
|
1
|
SGB
|
15
|
GAJI
|
3.
|
PRASETYO BUDI
|
KETUA MAJELIS
|
2
|
S1 TEOLOGI
|
15
|
-
|
EMIRITUS DAN PENSIUNAN.
Pendeta Emiritus : Tidak Ada
a.
Nama :
-
b.
Pensiunan
Guru Injil :
Ada
c.
Nama :
SUMADI
d.
Pensiunan
Pekerja Gereja Lainnya : Tidak
Ada
e.
Pengembangan
SDM yang diberikan
1.
Ada/Tidak
ada :
Tidak ada
2.
Keterangan
Jika ada :
---------
D.
ASET
GEREJA
1.
Gedung Gereja :
Ada
2.
Tanah untuk Bangunan Gereja : Ada
3.
Pastori :
Ada ( 1 Buah)
4.
Tanah selain yang ditempati Gedung
gereja : Ada
5.
Sawah/Tambak :
Ada
6.
Bidang Usaha Yang dimiliki Gereja
a.
Pendidikan :
Tidak ada
b.
Ekonomi :
Tidak Ada
c.
Yayasan/Lembaga
Lainnya : Tidak ada.
d.
Pendapatan
Gereja tahun 2014 dan 2015 : 125.589.000
e.
Pengeluaran Gereja tahun 2014 dan 2015 : 118.786.000
E.
DESKRIPSI
DOMISILI GEREJA
1.
Nama Desa :
CLERING
2.
Jumlah Penduduk :
5.782 jiwa
a.
Jumlah
laki-Laki : 2.928 jiwa.
b.
Jumlah
Perempuan : 2.854 jiwa.
3.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama :
a.
Islam
: 5.013 jiwa
b.
Kristen
: 751 jiwa
c.
Katholik
: 4 jiwa
d.
Hindu
: -
e.
Budha
: -............................[1]
F.
PEPANTHAN
1.
Jumlah Pepanthan :
1 (satu) Pepanthan
2.
Profil Pepanthan (bila diperlukan bisa menggunakan
lampiran tersendiri)
a.
Alamat :
Karangrejo 05/II, Clering, Donorojo, Jepara
b.
Jumlah
Jemaat :
87 jiwa (L ; 42, P: 45)
c.
Nama
Pelayan :
-
d.
Jarak
dari Induk :
1.5 km
e.
Sejarah
Singkat :
GITJ
Pepanthan Karangrejo semula menginduk ke GITJ Palohjati, oleh karena sesuatu
hal maka diputuskan berdasarkan surat No : 28/GITJ-plj/X/2013 tertanggal 19
Oktober 2013 yang berisikan : keputusan
majelis GITJ Palohjati terkait GITJ Pepanthan Karangrejo. Maka atas
permohonan pengurus Gereja GITJ
Pepanthan Karangrejo, majelis GITJ
Karangsari mengadakan pertemuan dengan pengurus GITJ Pepanthan Karangrejo pada
tanggal 20 Oktober 2013 jam 19.00 wib di gereja GITJ Karangsari yang hasilnya
adalah : GITJ Karangsari bersedia menjadi mediator untuk perdamaian antara GITJ
Palohjati dan Pepanthan Karangrejo. Namun usaha itu gagal sehingga muncul surat
keputusan Majelis GITJ Palohjati tersebut diatas.
Berdasarkan
dengan kronologis seperti itu maka GITJ Pepanthan Karangrejo diterima sebagai
bagian dari pelayanan GITJ Karangsari tanggal 02 Februari 2014 dengan
berdasarkan SK No : 145/Gkr/III/2014
yang isinya menyatakan GITJ Pepanthan Karangrejo diterima secara resmi sebagai
bagian dari pelayanan gereja GITJ Karangsari yang beranggotakan 29 KK.
Secara
historis GITJ Palohjati dan Pepanthan Karangrejo dengan GITJ Karangsari masih
erat hubungannya jika di runut dari peristiwa masuknya Injil ke Palohjati yang
dikenalkan oleh bapak Sabar Harsodarsono. Kemudian tongkat estafet dilanjutkan
oleh Bapak GI. Y. Sukamto, Bapak GI. Mohamad Satir, Bapak Pdt. Amain Ngudi
Ngudiprawiro, serta bapak GI. Sumadi bekerja sama merintis dan mengembangkan
pelayanan di dusun Karangrejo dibantu oleh bapak Edy Kelana (LPMI).
Maka
pertemuan antara para pekabar Injil dengan bapak Parlan berlanjut dengan
berdirinya persekutuan doa dan semakin lama semakin berkembang. Maka atas kemurahan
hati bapak Parlan menghibahkan tanah untuk pembangunan tempat ibadah sederhana
yang selanjutnya dilayani oleh GITJ Palohjati sampai dengan tahun 2013.
G.
SEJARAH GEREJA
1.
SEJARAH SINGKAT.
Nama : Gereja GITJ
KARANGSARI
Alamat : Ds.
Clering RT : 4/ RW : I, DONOROJO, JEPARA
Tgl berdiri : 5 Mei 1963
Tgl Pendewasaan : 5 Juli 2001
Bapak Sabar
Harsodarsono adalah seorang guru yang datang ke dukuh Karangsari pada tahun
1923 sebagai utusan Zending dari daerah Margorejo yang ditugaskan untuk
mengajar anak-anak usia sekolah. Pada mulanya keluarga bapak Sabar Harsodarsono
mengikuti ibadah disetiap minggunya di desa Margorejo atau kadang kala di desa Puncel
karena di dukuh Karangsari belum ada persekutuan/Gereja. Akan tetapi karena jarak
terlalu jauh maka akhirnya mengikuti kebaktian di dukuh Bumiharjo (Brojol) karena
saat itu sudah ada persekutuan orang-orang Kristen yang dirintis oleh bapak Lukas Hadisuwito yang di utus Zending sebagai
guru di wilayah Bumiharjo. Kemudian bapak Sabar Harsodarsono mendirikan Sekolah
Rakyat (SR) atas prakarsa Zending.
Semenjak
kedatangan keluarga bapak Sabar Harsodarsono (1923) kekristenan mulai
dikenalkan di sekitar lingkungan tinggalnya maka lambat-laun persekutuan
kristen di wilayah dukuh Karangsari di mulai. Pada tahun 1960 ada seorang bernama bapak Mohamad Satir (cikal bakal pendiri
pasamuan di Palohjati ) yang berasal dari dusun Palohjati Ujungwatu ikut
bergabung dengan keluarga Bapak Sabar
Harsodarsono dan ikut beribadah di persekutuan di Karangsari yang di
rintis oleh bapak Sabar Harsodarsono.
Setelah sekian
lama ikut ibadah di Bumiharjo (Brojol), maka pada tanggal 5 Mei 1963, dibuka
pertama kalinya persekutuan yang pada awalnya diadakan di rumah bapak Sabar
Harsodarsono yang dilayani oleh bapak Sabar Harsodarsono sendiri. Pada saat
pendirian persekutuan itu, jumlah anggotanya ± 6 KK atau (12) orang
dewasa. Setalah lebih kurang 2 (dua)
tahun dilayani sendiri, maka pada tahun 1965 bapak Sabar Harsodarsono meminta
bantuan ke Margorejo untuk ikut dalam melayani persekutuan di dusun Karangsari.
Semakin
bertambahnya anggota dalam kebaktian itu, maka bapak Sabar Harsodarsono
mempunyai keinginan untuk memindahkan tempat untuk mengadakan kebaktian ke
Sekolah Rakyat Zending Karangsari dengan pertimbangan daya tampung di rumah
bapak Sabar Harsodarsono sudah tidak mencukupi lagi. Karena ada tambahan
petobat baru yaitu 19 KK. Ini yang mendorong bapak Sabar Harsodarsono untuk
menggabungkan diri ke GITJ Margorejo.
Pada tanggal 5
Juli 1965 persekutuan di desa Karangsari resmi menjadi pepanthan GITJ Margorejo
dengan nama Jemaat Pepanthan GITJ Karangsari. Pelayan yang ikut aktif dalam melayani
di Jemaat Pepanthan GITJ Karangsari itu adalah sebagai berikut : Bapak DS Martohadi dari Margorejo, Bapak Lukas Hadi
Soewito dari Bumiharjo (Brojol), Bapak Soeka Rena dari (Puncel), Bapak Sabar
Harsodarsono. Keempat orang pelayan Tuhan ini bahu-membahu secara bergantian
dalam melayani. Hasil pelayanan itu kian hari kian berkembang dengan pesat
dengan masuknya saudara-saudara dari dukuh Palohjati, maka Jemaat Pepanthan
GITJ Karangsari itu semakin bertambah besar. Namun pada tahun ± 1968. Warga jemaat yang berasal dari dusun Palohjati
memisahkan diri dan mengadakan peribadahan sendiri yaitu jemaat Palohjati atau sekarang
disebut GITJ Palohjati. Bukan karena selisih pendapat tetapi karena alasan
jauh. Peribadahan itu diadakan di rumah bapak Mohammad Satir yang akhirnya
disebut GITJ Palohjati sekarang ini.
Jemaat Pepanthan Karangsari dalam pertumbuhannya semenjak berpisah dari
warga Palohjati secara kuantitas tidak banyak kemajuan boleh dikatakan statis.
Hal ini disebabkan oleh kondisi dari daerah Karangsari yang tidak mendukung
dari segi perekonomian. Banyak diantara jemaat di Karangsari yang
bertransmigrasi ke luar daerah.
Pada Tahun 1969 bapak Sabar Harsodarsono meninggal dunia. Sepeningggal
bapak Sabar Harsodarsono, pepanthan GITJ Karangsari ibarat seperti anak ayam
ditinggal induknya, permasalahannya adalah warga pepanthan GITJ Karangsari
belum ada yang merasa mampu untuk meneruskan perjuangan bapak Sabar
Harsodarsono. Kemudian pada tahun 1969, berdasarkan kesepakatan bersama warga Jemaat
Pepanthan GITJ Karangsari, menunjuk bapak GI. Y. Sukamto, menjadi penerus
perjuangan menggantikan bapak Sabar Harsodarsono. Sebenarnya, bapak GI. Y.
Sukamto adalah pelayan dari GITJ Induk Margorejo, namun karena berdomisili di
desa Karangsari, bapak GI Yohanes Sukamto diminta untuk membantu di Jemaat Pepanthan
GITJ Karangsari, desa Clering. Di bantu bapak Pdt. Hardjono Djojoatmodjo (1980).
Setelah sepeninggal bapak Pdt. Hardjono Djojoatmodjo, Pelayanan di Karangsari
dilanjutkan oleh bapak Pdt. Supriyo Hadiwinarno.
a.
PENDEWASAAN
Pada tanggal 5
Juli 2001 jemaat Karangsari resmi didewasakan dengan Surat Keterangan Badan
Pekerja Harian (BPH) Sinode Gereja Ijili
Di Tanah Jawa (GITJ) No : 03/E/I/SK/Sin/VII/2001
tentang Pendewasaan Gereja Injili Di Tanah Jawa (GITJ) Margorejo Kelompok Karangsari.
Setelah pendewasaan resmi memakai nama GITJ Karangsari. Kesempatan itu dipakai
juga untuk meneguhkan Bapak Sumadi sebagai Guru Injil di GITJ Karangsari, yaitu
berdasarkan Surat Keputusan dari Gereja Injili Di Tanah Jawa (GITJ) Karangsari
No : 08/SK.GI/M/GITJ/KS/VII/2001
yang dikuatkan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Badan Pekerja Harian (BPH)
Sinode Gereja Injili Di Tanah Jawa (GITJ) No
: 05/E-I/SK.Sin/BPH/VII/2001. Tentang Pentahbisan Saudara Sumadi Menjadi
Guru Injil Jemaat GITJ Karangsari, Keling, Jepara.
Kemudian pada tanggal 26 September 2009, bapak GI Sumadi di emiritasi
dengan Surat Keputusan Majelis Gereja Injili Di Tanah Jawa (GITJ) Karangsari No : 66/SK/GKr/IX/2009 yaitu tentang
Emiritasi Guru Injil Sumadi. Oleh karena belum mempunyai tenaga pengajar penuh
waktu maka sesuai dengan Surat Keputusan Majelis Gereja Injili Di Tanah Jawa
(GITJ) Karangsari No : 66/SK/GKr/IX/2009,
pada putusan nomor 4 (empat) bapak GI.
Em, Sumadi di kontrak selama 2 (dua) tahun terhitung mulai 1 Oktober 2009
sampai dengan 1 Oktober 2011, sambil mendidik tenaga weekend yang ada yaitu
sdr. Purwo Abdi Winarno.
Maka diputuskan
untuk memanggil Bp. Purwo Abdi Winarno, S.Th untuk week End di GITJ Karangsari
selama 1 tahun (2009-2010), dan selanjutnya proses itu berlanjut ke proses
pemanggilan sebagai tenaga orientasi mulai dari tanggal 30 Januari 2010. Sesuai
dengan Tata Gereja SINODE GITJ, orientasi seorang pelayan ditetapkan selama 2
tahun terhitung tahun (2010 s/d 2012). Maka pada tanggal 27 Desember 2012 ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Majelis GITJ Karangsari no : 131/Gkr/SK/XII/2012 tentang PENEGUHAN Sdr, Purwo Abdi Winarno,
S.Th sebagai Pembantu Pendeta di GITJ KARANGSARI serta disurat Rekomendasi dari
SINODE GITJ, No : 281/E/II/Sin/XII/2012
tanggal 7 Desember 2012 perihal Rekomendasi Peneguhan Pembantu Pendeta GITJ
Karangsari.
b.
MASUKNYA
PEPANTHAN KARANGREJO
Dalam
perkembangan pelayanannya GITJ Karangsari, bergabungnya jemaat GITJ Pepanthan
Karangrejo yang semula adalah bagian dari pelayanan GITJ Palohjati. Berdasarkan
SK No : 145/Gkr/III/2014 tanggal 02
Februari 2014 sebagai bagian dari pelayanan gereja GITJ Karangsari yang
beranggotakan 29 KK.
c.
PENTAHBISAN PENDETA
Berdasarkan dengan rapat jemaat, akhirnya jemaat memutuskan untuk
menahbiskan Bp. Pemb. Pdt. Purwo Abdi Winarno, S.Th dengan dasar Surat Keputusan MAJELIS GEREJA
INJILI DI TANAH JAWA (GITJ) KARANGSARI No.
163/Gkr/XII/2014, Tentang Penahbisan Saudara Pembantu Pdt. Purwo Abdi
Winarno, S.Th menjadi Pendeta di GITJ Karangsari. Serta Surat Keputusan BADAN
PEKERJA HARIAN (BPH) SINODE GEREJA INJILI DI TANAH JAWA (GITJ) No. 197/E-1/SK.Sin/BPH/2014 Tentang
Penahbisan Saudara Purwo Abdi Winarno, S.Th menjadi Pendeta Jemaat di GITJ
Karangsari. Maka genap sudah yang menjadi keinginan dan harapan dari Jemaat
akan kehadiran Pendeta Jemaat. Adapun Penahbisan tersebut dilaksanakan pada
tanggal 27 Desember 2014 mulai jam 09.00 wib di gedung Gereja GITJ Karangsari.
2.
Nilai lebih/keunggulan.
·
Jemaat
yang bertahan dalam himpitan dominasi moyoritas agama masyarakat Clering.
3.
Tradisi
lokal/budaya yang masih hidup
·
Tidak
ada.
4.
Peninggalan
sejarah yang masih ada
·
Tidak
Ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar